Petra atau juga disebut “The Lose City”, mulai dikenal banyak orang ketika situs ini masuk ke dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru pada 2007. Butuh waktu tiga sampai empat jam untuk sampai ke Petra dari ibu kota Jordania, Amman. Petra pun menjadi salah satu situs yang menarik wisatawan untuk datang karena keunikannya. Tidak hanya unik sejarah Petra juga menarik untuk dicari tahu.
Sejarah Petra
Petra tidak hanya menyajikan arsitektur menarik yang dibangun di batu tapi juga menyajikan kisah menarik. Menurut sejarah yang tercatat, dahulunya Petra adalah sebuah kota yang punya peradaban yang maju, baik itu dari perdagangan dan pengetahuan.
Antara tahun 400 sebelum masehi hingga 106 masehi, kota Petra yang saat ini telah ditinggalkan itu berkembang pesat sebagai pusat perdagangan. Petra menjadi ibu kota kerajaan Nabatean yang menghubungkan perdagangan China, India, dan negara-negara di selatan Arab, dengan Mesir, Suriah, Yunani, dan Roma.
Masyarakat Nabath mendiami Petra sejak tahun 312 sebelum masehi, jauh sebelum kekaisaran Romawi ada. Kehidupan mereka juga terbilang maju pada saat itu, mereka sudah memiliki teknologi transformasi dan sistem irigasi pada saat itu. Bahkan masih bisa berfungsi dengan baik hingga saat ini. Pada masa keemasan Nabath, Petra dihuni oleh 20.000 jiwa.
Sejarah Petra Lokasi Perdagangan Strategis
Petra pada zamannya adalah sebuah kota yang strategis. Banyak perdagangan dengan karavan unta penuh rempah-rempah maupun tekstil yang lewat wilayah ini. Letak Petra di jalur perdagangan dari Arab Selatan menuju Mesir dan Israel. Di jalur inilah pada zamannya, kaum Nabatean tidak hanya terlibat dalam perdagangan, tapi juga menarik pajak dari karavan-karavan unta yang lewat.
Namun, masa kejayaan Petra mulai memudar ketika pemerintahan Bizantium semakin kuat.
Masuknya Kristen ke Petra
Berdasarkan catatan sejarah, 500 tahun setelah dibangunnya kota Petra sebagai kota dengan perdagangan, yaitu sekitar abad ke 4 masehi. Orang-orang Kristen Bizantium pun mulai berdatangan ke Petra. Dan tidak lama, Kristen pun menyebar di sana.
Athanasius Agung (Bapa Gereja Awal) menyebutkan dalam salah satu tulisannya bahwa Uskup Petra saat itu bernama Asterius. Bahkan ditemukan bukti bahwa salah satu bekas makam di tempat ini dijadikan Gereja.
Pada sekitar 100 masehi, Petra jatuh ke tangan Roma. Sejak saat itulah Petra menjadi terbengkalai. Gempa yang pernah melanda juga membuat Petra yang dibangun di bebatuan ‘terkubur’.
Penggalian Petra
Namun pada 1812, penjelajah asal Swiss, Johann Ludwig Burckhardt meminta pemandunya untuk mengantarnya ke wilayah kota yang diduga terdapat kota yang hilang. Lalu ia pun membuat sebuah catatan dan sketsa, ia menulis “Sangat mungkin jika puing reruntuhan di Wadi Musa (sebuah nama daerah sekitaran Petra) adalah Kota Kuno Petra”.
Petra Hari Ini
Pemerintah Yordania pernah menutup Petra pada 2003. Kawasan tersebut steril dari pengunjung, tidak ada yang boleh memasuki Petra termasuk The Treasury. Hal ini karena bangunan ini pernah ditinggali oleh masyarakat dan dirusak, mereka melakukan vandalism dan bahkan buang air kecil di dalam.
Sekarang, tiap tahun jutaan wisatawan dari penjuru dunia datang ke Petra untuk melihat sejarah langsung kemegahannya.
Waktu yang paling baik mengunjungi Petra adalah pada pagi hari, karena pada waktu ini bisa melihat The Treasury, yang menjadi salah satu ikon Petra yang terkenal dengan rona merahnya diterpa sinar matahari.
Begitu indah, kokoh, dan megah. The Treasury dibangun dengan lebar 30 meter dan tinggi mencapai 43 meter. Suku Nabatean membangun The Treasuty sekitar abad pertama, diperuntukan sebagai makam Raja Nabatean.
Terdapat dua pahatan elang di atas bangunan yang menjadi simbol dewa laki-laki pemimpin Nabatean, Dushara. Ada juga pahatan Dewi Mesir dan Dewi Nabatean Al-Uzza serta berbagai pahatan lainnya yang sudah tak begitu jelas bentuknya.
Petra menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan. Apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Petra, yang merupakan salah satu keajaiban dunia? Mari bergabung dalam Holyland tour kami segera!
Di mana kantor HH Tour & Travel?
Kantor kami beralamat di HD Office Building, Komplek Bukit Serpong Mas Blok A1 no.5-7 RT.002/RW.007, Pakulonan, Serpong Utara Tangerang Selatan 15325.
Mengapa saya harus bergabung dalam paket tur HH Tour & Travel?
Paket tur yang kami tawarkan adalah yang terbaik. Selain itu dari harga yang ditawarkan kepada pelanggan juga sangat kompetitif tanpa mengurangi fasilitas yang Anda terima.