Gulungan laut mati merupakan penemuan arkeolog terbesar di abad 20. Terdapat setidaknya 981 manuskrip dengan tulisan Ibrani.
Pada tahun 1947, seorang gembala tanpa sengaja melemparkan batu ke dalam sebuah gua dengan maksud untuk mengetahui kedalaman gua yang berada di tepian laut mati. Gembala itu terkaget-kaget karena mendengar bunyi pecahan tembikar dari batu yang ia lempar. Ia pun memberanikan diri untuk masuk kedalam gua dan menemukan gulungan pertama dari yang dikenal dengan gulungan laut mati (dead sea scrolls).
Apakah gulungan laut mati?
Gulungan ini kemudian menjadi perhatian dan dianggap sebagai harta karun arkeolog dari abad ke-20. Dan dianggap sebagai penemuan sejarah dan agama yang penting dalam mengungkap teks-teks Alkitab, mempelajari latar belakang Kristen.
Dead sea scrolls merupakan sebuah manuskrip Yahudi kuno yang kebanyakan ditulis dengan bahasa Ibrani, dan beberapa lagi menggunakan bahasa Aramaik, termasuk beberapa teks awal yang berasal dari dari Alkitab. Misalnya, salinan kuno Sepuluh Perintah Allah. Banyak dari gulungan ini yang punya telah berusia 2000 tahun.
Diantara penemuan pertama yang ditemukan terdapat tujuh manuskrip panjang dengan kerusakan beragam. Lalu di antara tahun 1947 dan 1956, ditemukan 11 gua berisi gulungan di dekat Qumran, yang letaknya di kawasan Laut Mati.
Naskah-naskah tersebut ditulis dalam papirus, perkamen, atau lembaran kulit binatang, hingga lempengan tembaga. Dari hasil penyortiran, diketahui jumlah gulungan mencapai 981 manuskrip, dan seperempatnya merupakan salinan dari sebagian naskah Alkitab Ibrani.
Potongan Manuskrip
Beberapa tulisan menarik yang ditemukan dalam potongan-potongan manuskrip berhasil terbaca, diantaranya:
1. Potongan dari Naskah Kuil
Dalam gulungan ini dituliskan instruksi bagaimana melakukan pelayanan di Bait Suci dengan baik. Para arkeolog memperdebatkan apakah ada dua atau tiga salinan dalam Naskah Kuil yang ditemukan di gua 11.
Potongan gulungan laut mati ini menunjukan memang ada, terdapat tiga salinan.
2. Potongan dari Naskah Mazmur Agung
Potongan ini berisi dari bagian awal Mazmur 147:1. Adapun bagian akhir dari ayat ini ditemukan pada bagian gulungan lainnya yang lebih besar di gua yang sama. Dari potongan ini diketahui bahwa Mazmur kuno lebih pendek daripada yang digunakan kaum Yahudi saat ini.
Siapa penulis gulungan laut mati?
Penanggalan gulungan Laut Mati berasal dari paruh kedua periode Bait Suci Yerusalem, yang berlangsung sekitar 530 SM sampai 63 M. Para arkeolog melakukan penggalian di situs reruntuhan kuno di Qumran atau satu-satunya reruntuhan yang ada di dekat gua. Dari penggalian ini, menunjukan sebuah bangunan berskala besar dan mempunyai banyak kamar, kamar mandi, tangki air, tempat pembakaran batu bata, dan juga sebuah menara.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan banyak koin lebih banyak fragmen dan juga wadah tinta. Wadah ini ditemukan di sebuah ruangan yang dipercaya menjadi tempat kitab dan gulungan ditulis dan disalin.
Dari hal tersebut, para arkeolog menyimpulkan bahwa gulungan tersebut dibuat dan disalin oleh sekte kecil Yahudi yang bernama Essenes. Kelompok ini juga dipercaya menetap di Qumran pada masa pemerintahan Imam besar Yahudi dan penguasa yang disebut John Hyrcanus I. Ia berkuasa antara 135 dan 104 sebelum Masehi.
Itulah sedikit sejarah tentang penemuan gulungan laut mati yang menjadi penemuan terbesar dalam bidang sejarah dan agama. Anda juga dapat mengunjungi situs tempat ditemukannya gulungan laut mati dalam perjalanan Holyland Tour. Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam perjalan ziarah bersama HH Tour & Travel. Dengan tawaran paket beragam, pembimbing rohani profesional dan pelayanan penuh kasih menjadikan perjalanan Anda penuh kesan.
Paket tur apa saja yang ditawarkan?
Kami punya beragam paket tur dengan tema menarik. Paket kami juga disesuaikan dengan keinginan Anda, jadi Anda bisa memilih sesuai dengan keinginan.
Apakah ada optional tour?
Kami punya beberapa optional tour yang ditawarkan, tapi tentu peserta tidak diwajibkan untuk mengikuti optional tour. Hanya bagi peserta yang menginginkan saja.